Senin, 13 Agustus 2012

Mengamini Dalam Hati

Ruangan ini sangat sederhana. Ukurannya tidak lebih besar dari kamar kebanyakan seluas 4 x 3 meter. Tumpukan Koran tapi rapi, ditaruh di sudut ruangan. Aku tahu, susunanya itu berdasarkan tanggal terbit. Paling atas, tentu Koran edisi teranyar.

Di atas meja beralas kaca, satu unit laptop warna hitam menyala. Ada dua kursi di seberang meja. Aku duduk di salah satunya. Di belakang kursi yang kosong, pigura karikatur menempel di dinding berbahan gypsum. Empunya kursi dan pemilik ruangan memintaku menunggu. Ia masih menyelesaikan urusan di lantai bawah.

Karikatur hitam putih itu, sangat persis dengan sosok aslinya. Bukan secara fisik semata, tapi juga si pembuat menggoreskan pesan filosofis tentang sifat. Wajah karikatur itu tak lain merupakan Bang Hasyim, pemimpin perusahaan sekaligus general manager kami.

Di coretan dengan pensil itu, wajah Bang Hasyim tengah tertawa lebar. Ia memang orang yang doyan mengekspresikan kelucuan dengan tawa di atas rata-rata. Bila kami tergelak bersama, kalau suara tawa itu satuannya desibel, yakinlah angkanya nyaris mendekati  digit tertinggi.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar